Meski judulnya berbeda, postingan ini adalah kelanjutan dari "kuliah
virtual" sebelumnya yang berjudul "Arab Yahudi, Yahudi Arab, dan
Suku-Suku Yahudi di Jazirah Arab". Bagi yang kemarin "mbolos sekolah",
silakan baca dulu postinganku itu supaya nyambung. Kata "Arabia" yang
saya maksud di judul ini adalah Semenanjung Arab yang wilayahnya kini
mencakup Arab Saudi dan Yaman, dua wilayah yang sangat penting dalam
formasi Islam awal.
Secara garis besar, ada dua kelompok atau
komunitas Yahudi di Arab dan Timur Tengah dewasa ini. Pertama, Yahudi
Mizrahi atau Mizrahim atau al-Masyriqiyyun (kadang disebut "Yahudi
Timur"), yaitu komunitas "Yahudi asli" (native) Timur Tengah yang
nenek-moyangnya sudah ada sejak zaman biblikal sekitar 1,500 SM. Mereka
tinggal di berbagai kawasan Arab dan Timur.
Kedua, Yahudi
Sephardi atau Sephardim atau juga disebut "Yahudi Spanyol". Kelompok
Yahudi Sephardi ini mendiami wilayah Semenanjung Iberia (khususnya
Portugal dan Spanyol) sejak sekitar 1,000 SM. Sejak akhir abad ke-14 dan
puncaknya pada akhir abad ke-15, mereka kabur dan hijrah ke berbagai
daerah di Arab dan Timur Tengah, setelah terjadi eksekusi besar-besaran
yang dilakukan oleh para Raja Katolik Spanyol pada bentangan abad itu.
Sejak akhir abad ke-14, terjadi gerakan anti-Yahudi besar-besaran yang
disokong oleh "Rezim Katolik" Spanyol yang berakhir pada pengusiran,
pembunuhan massal, atau konversi ke Katolik. Persis seperti gerakan
anti-komunis yang didalangi rezim Orde Baru di Indonesia, waktu itu umat
Yahudi diberi pilihan serba sulit: menjadi Katolik, diusir atau
dibunuh. Kelak, umat Yahudi yang pindah menjadi Katolik itu disebut
"converso".
Puncaknya,pada tahun 1492, dua Raja Katolik
Isabela I dari Kerajaan Castile dan Ferdinand II dari Kerajaan Aragon,
mengeluarkan "Dekrit Alhambra" yang menginstruksikan pengusiran seluruh
komunitas Yahudi yang tidak mau menjadi Katolik dari Semenanjung Iberia.
Tujuannya untuk "mengkatolikkan" Semenanjung Iberia dan mencegah
masyarakat setempat (baik yang "coverso" maupun bukan) agar tidak
memeluk agama Yahudi atau terpengaruh dengan tradisi dan kebudayaan
Yahudi.
Komunitas Yahudi Sephardi ini pindah ke kawasan Arab dan
Timur Tengah karena dulu Kerajaan Turki Usmani (Ottoman) menawarkan
perlindungan kepada mereka. Berbeda ketika di tangan "Rezim Katolik"
yang penuh penderitaan, umat Yahudi Sephardi di Semenanjung Iberia dulu
mengalami puncak keemasan justru ketika berada di wilayah Kerajaan Islam
(Daulah Andalusia / Daulah Umayyah II) sebelum tumbang di akhir abad
ke-15 oleh penguasa Katolik di zaman Ratu Isabela dan Raja Ferdinand
itu. Bisa jadi, pembunuhan dan pengusiran itu lantaran umat Yahudi dulu
menjadi partner setia rezim Islam Daulah Andaulusia (insya Allah saya
kisahkan di kemudian hari, kalau tidak lupa lagi he he).
Selain
Yahudi Mizrahi dan Yahudi Sephardi di atas sebetulnya ada lagi kelompok
yang disebut "Yahudi Yaman" (al-Yahudu al-Yamani) yang merupakan Klan
Bani Habban karena itu kelompok ini juga disebut Habbanim atau Yahudi
Habbani. Historisitas kelompok Yahudi Habbani ini berbeda dengan
kelompok Yahudi Mizrahi, Yahudi Sephardi, maupun Yahudi Ashkenazi.
Bagaimana dengan kelompok suku-suku Yahudi yang tinggal di kawasan
Khaibar, Madinah, dan Makah pada era sebelum dan sesudah Islam pada abad
ke-7 M? Dari mana mereka berasal? Sejak kapan mereka berada di kawasan
itu? Dan bagaimana hubungan mereka dengan Islam dan Nabi Muhammad?
Apakah mereka memusuhi atau berteman? Bagaimana pula kok ada ayat
Al-Qur'an yang seolah-olah anti-Yahudi? Apa konteksnya? Kelompok Yahudi
mana yang dimaksud? Dlsb.
Masalah ini saya bahas lain kali aja
ya? Yang jelas "clue"-nya, ada suku-suku Yahudi yang memusuhi Nabi
Muhammad dan umat Islam tapi ada pula yang membela dan bekerja sama.
Semua tergantung dari kepentingan politik-ekonomi-budaya dan relasi
antar-suku. Jadi jangan terburu-buru kalau menilai sesuatu ya? Entar
malah jadi lucu dan kelihatan lugu he he bersambung ke Yahudi di Arabia dan Timur Tengah (3)
0 komentar:
Post a Comment