LOKER OTOMOTIF

Sunday, January 15, 2017

Komunisme di Timur Tengah

Komunisme (dari Bahasa Latin: "communis" yang berarti "umum, bersama, universal") adalah sebuah filosofi dan ideologi sosial-politik-ekonomi yang bertujuan menciptakan sebuah "masyarakat komunis," yakni sebuah masyarakat yang berbasis pada sistem, struktur dan tatanan sosial-politik-ekonomi yang egaliter dan tanpa kelas.

Dalam perkembangannya ada berbagai mazhab komunisme seperti Marxisme, Leninisme, Anarkhisme, dlsb. Para sarjana dan sejarawan berselisih pendapat tentang asal-usul komunisme. Karl Marx berpendapat, komunisme sudah ada sejak dahulu kala dan dipraktekkan oleh kelompok-kelompok suku hunters dan gatherers (hunting-gathering society atau "foraging society"). Marx menyebut mereka sebagai "masyarakat komunis primitif" karena pola hidup mereka, meskipun simpel, bertumpu pada azas egalitarianisme dan kolektivisme atau komunalisme. Ada pula sarjana (seperti Richard Pipes) yang mengatakan asal-usul komunisme itu dari Yunani Kuno. Yang lain menyebut komunisme berasal dari Gerakan Mazdak di Persi pada abad ke-5 M.

Apapun sejarah asal-usulnya, yang jelas, secara konseptual, komunisme itu tidak ada hubungannya dengan ateisme yang selama ini disalahpahami oleh banyak pihak. Bahwa ada orang komunis yang ateis memang iyyess tetapi tidak semua pendukung komunisme itu ateis. Banyak dari mereka yang berasal dari kelompok agama alias "kaum teis". Sebagai sebuah filosofi, ideologi, dan gerakan sosial-politik-ekonomi, komunisme bersifat lintas-agama, lintas-etnis, dan lintas-suku bangsa.


Itulah sebabnya di "Indonesia" dulu, ada sejumlah tokoh Muslim yang menjadi pendukung komunisme. Yang paling populer adalah Haji Muhammad Misbach (w. 1926) dari Surakarta yang dijuluki "Haji Merah". Beliau dulu getol mengkampanyekan komunisme dan organisasi komunis sebagai medium perlawanan terhadap Belanda sehingga ia dibuang atau diasingkan oleh pemerintah Belanda. Haji Misbach yang juga anggota Sarekat Islam itu juga getol berdakwah tentang relevansi Islam dan komunisme. Tokoh Muslim lain yang komunis-sosialis adalah Tan Malaka alias Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka yang sangat cerdas sekali.

Di Timur Tengah, komunisme berkembang sejak 1920an setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917 yang dipimpin oleh Vladimir Lenin yang berhasil menumbangkan kekuasaan para Tsar dan menandai berdirinya Uni Soviet. Pendukung komunisme di Timur Tengah berasal dari berbagai agama dan etnis: Yahudi, Kristen, Muslim, Arab, Kurdi, Persi, Azeri, Armenia, dlsb. Komunisme tersebar di berbagai negara: Mesir, Irak, Iran, Suriah, Palestina, Libanon, Yordania, Maroko, Ajazair, dlsb.

Beberapa tokoh beken Timur Tengah pendukung komunisme kala itu termasuk Husain al-Rahhal (tokoh Marxist Irak pertama), Joseph Rosenthal (Yahudi kelahiran Palestina tapi aktif di Mesir), Mahmud Husni al-Urabi (tokoh Muslim), Anton Marun (tokoh Kristen Koptik), Radwan al-Hilu yang kemudian menjadi Sekjen Partai Komunis Palestina. Tokoh lain adalah Fu'ad al-Shamali dan Yusuf Yazbak (keduanya tokoh partai komunis di Libanon), Emile Habibie, Bulus Farah, Mukhlish Amr, dan masih banyak lagi.

Bagaimana kisah perjuangan mereka mengkampanyekan komunisme di Timur Tengah, dan bagaimana peran Amerika Serikat untuk menggembosi pengaruh komunisme di Timur Tengah guna melapangkan jalan kapitalisme? Bersambung aja deh karena maap sebagai TKI merangkap propesi tukang becak, saya juga perlu kerja banting-tulang mencari uang. Nulis di Pesbuk kan gratis. Sudah gratis, ada yang ngomel-ngomel lagi he he Postingan Prof. DR. Sumanto Al Qurtuby

0 komentar: