LOKER OTOMOTIF

Thursday, January 19, 2017

Kalender Hijri dan Masehi

Pagi tadi, di sela-sela mengajar, saya menanyakan kepada murid-murid Arabku tentang sistem penanggalan Hijri dan Masehi dan mendiskusikan tentang kalender yang dipakai di Saudi. Menurut mereka, kalender Hijri adalah sistem "penanggalan Islam" sedangkan Masehi adalah sistem "penanggalan Kristen".

Kedua sistem penanggalan ini, menurut mereka, hanya berbeda "sistem" saja: yang satu berdasarkan bulan, satunya lagi matahari. Tidak ada hubungannya dengan mana yang "lebih Islami" atau "tidak Islami". Jadi kita--umat Islam--boleh memakai kedua-keduanya secara fleksibel tergantung pada situasi dan kondisi.


Karena itu di Saudi, masih menurut mereka, warga dan pemerintah kadang menggunakan kalender Hijri (atau Hijri Qomari) atau kalender Masehi. Kalau untuk acara-acara keislaman (seperti haji, idul fitri, puasa Ramadlan, dlsb) menggunakan kalender Hijri. "Kalau pada awal Ramadlan atau akhir Ramadlan, bulan tidak tampak jelas, maka untuk menentukan awal Ramadlan atau akhir Ramadlan / Idul Fitri, kami menggunakan sistem kalender Masehi", kata Ahmed Alghizzi.

Sementara itu, kalender Masehi kami gunakan untuk hal-hal seperti "kalender akademik", janjian (dengan dokter, rumah sakit, perusahaan, kantor, pemerintah, dlsb), sistem gajian, dlsb. Dunia akademik memakai kalender Masehi karena lebih stabil jadi gampang mengatur jadwal semester dan "liburan summer". Sistem penggajian dulu pakai kalender Hijri tapi kemudian diganti dengan Masehi karena lebih menguntungkan pihak pemberi gaji (employer). Kalau pakai sistem kalender Hijri yang diuntungkan si penerima gaji karena tahun Hijri itu selisih sekitar 2 Minggu setiap tahunnya.

 Pemerintah Saudi menggunakan dua sistem penanggalan secara fleksibel juga lantaran ada banyak warga ekspat (kaum migran, sekitar 30%) yang tidak familiar dengan sistem kalender Hijri.
Demikian sekilas info. Semoga ada manfaatnya.
Prof. DR. Sumanto Al Qurtuby

0 komentar: