LOKER OTOMOTIF

Saturday, August 17, 2019

Silabus Mata Kuliah Ushul Fiqh



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
        AN-NAWAWI PURWOREJO
    Jl. Ringroad Utara KM. 5 Berjan Purworejo 54191 Jawa Tengah
                 Telp. (0275) 3128428 Facs. (0275) 322596

 


SILABUS MATA  KULIAH
I.  Identitas Mata  Kuliah
       Nama mata kuliah            : USHUL FIQH
Kode mata kuliah            : ST 101
Bobot sks                         : 2 sks
Nomor Mata Kuliah         : -
Semester                           : II (dua)
Program studi                   : Manajemen Pendidikan Islam
Nama Dosen                    : Muhlil musolin, SHI, MSI.

II.      Deskripsi Matakuliah
Ushul Fiqh  adalah mata kuliah keahlian yang harus di ambil oleh setiap mahasiswa setelah ia lulus mata kuliah Fiqh. Mata kuliah tersebut diberikan. Mata kuliah tersebut membicarakan tentang metode-metode istinbath hukum dan implementasinya.

III.   Tujuan Mata Kuliah
Melalui penyajian mata kuliah Ushul Fiqh  diharapkan mahasiswa mengetahui tata cara melakukan istinbath ahkam atau setidaknya mengetahui metode istinbath hukum yang digunakan oleh para mujtahid

IV.   Kompetensi dan Indikator Pencapain
1.         Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami tentang tema-tema penting dalam materi Ushul Fiqh.
2.         Indikator Pencapaian
Setelah perkuliahan selesai:
F Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan persoalan-persoalan yang terkait dengan tata cara istinbath ahkam.
F Mahasiswa dapat memahami fiqh tidak hanya pada sisi praktisnya tetapi lebih dari itu mereka mengetahui dari sisi metodologinya.

V.      Jadwal  dan Topik Perkualian

No
Pertemuan Ke
(Tanggal)
Topik Bahasan dan Sub Topik Bahasan
1
I

Orientasi pembelajaran ushul fiqh: pengertian dan kegunaan belajar Ushul Fiqh, perbedaan dan hubungan antara UF,QF, dan Fiqh
2
II

Perkembangan ilmu ushul fiqh di kalangan ushuliyyin
Pokok-pokok pembahasan di kalangan ushuliyyun, dan mazhab-mazhabnya
3
III
Pengertian, hakekat hukum dan landasan filosofisnya
4
IV
Hakim, mukallaf, dan mahkum alaih
5
V
Kedudukan, fungsi dan relasi Alquran dan Sunnah
6
VI
Ijma dan qiyas dalam hukum Islam
7
VII

Dalil-dalil hukum yang diperdebatkan: Istihsan, Maslahah Mursalah dan Urf
8
UJIAN TENGAH SEMESTER [UTS]
9
VIII
Bahasan Lafadz dari segi sighat taklif (Amar dan Nahi) dan pengaruhnya terhadap hukum
10
IX
Bahasan Lafadz dari segi penunjukannya terhadap hukum (Mantuk dan Mafhum)
11
X

Zahir, Nash, Mufassar, Muhkam dan hukum-hukumnya
12
XI

Bahasan Lafadz dari segi kandungan pengertiannya:
1.  Am dan Khas serta tahsis;
2.  Mutlaq dan Muqoyad.
13
XII

Bahasan Lafadz dari segi penggunaannya (Hakikat dan Majaz)
14
XIII

Pertentangan dalil syar’i dan kaedah penyelesaiannya:
1.   Naskh Mansukh
2.   Tarjih
15
XIV

Ijtihad: syarat dan wilayahnya, Mujtahid: syarat dan kewenangannya
16
UJIAN AKHIR SEMESTER  [ UAS ]
VI.   Referensi
1.      Abdul Wahhab Khallaf, Usul al-Fiqh, Beirut: Dar as-Tsaqafah, tt.
2.      Abdul Wahab Khalaf, ‘Ilmu Ushul Fiqh, (Kuwait: Dar al-Qalam, 1978).
3.      Abdul Hamid Hakim, As-Sulam, (Jakarta: Maktabah as-Sa’diyah Putra, t.t).
4.      Abdul WahhabIbrahim Sulaiman, al-Fikr al-Ushuli, Cet. I, (t.tp : Dar asy-Syarq, 1983)
5.      Ahmed Hasan, The Early Development of Islamic Jurisprudence, (India : Adam Publisher, 1994)
6.      Asmawi, Perbandingan Ushul Fiqh, Cet. I,  (Jakarta : Amzah, 2011)
7.      Asmuni Abdurrahman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah; Metodologi dan Aplikasi Cet. I, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002.
8.      Faturrahman Djamil, Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah, Cet. I, Jakarta : Logos, 1995.
9.      Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad, al-Mustashfa min ilm Usul, Baerut : Dar al-Fikr, tt.
10.  Hasby Ash-Shiddiqy,  Pokok-pokok Pegangan Imam Mazhab, cet. I, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1992.
11.  ————————-, Pengantar Hukum Islam, cet. I, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1992.
12.  Ibn Qayyim al-Jauziyah, I’lam al-Muwaqqi’in ‘an Rabb al-‘Alamin, Cet II, (Beirut: Dar al-Fikr, 1977.
13.  Imran Ahsan Khan Nyazee, Islamic Jurisprudence, ( Selangor : The Other Press, 2003)
14.  ——————————–, Theories of Islamic Law; The Methodology of Ijtihad, ( Selangor : The Other Press, 2002)
15.  Jaih Mubarok, Metodologi Ijtihad Hukum Islam, Cet I, (Yogyakarta : UII Press, 2000)
16.  Muhtar Yahya & Fatchurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, Cet. X, ( Bandung : al-Ma’arif, 1993)
17.  Musthafa Sa’id al-Khinn, Atsar al-Ikhtilaf fi al-Qawa’id al-Ushuliyyah fi Ikhtilaf al-Fuqaha`, Cet. V, (t.tp : Muassasah ar-Risalah,1995)
18.  Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, (Beirut: Dar al-Fikr al-Araby, 1968).
19.  Wahbah az-Zuhaily, Ushul al-Fiqh al-Islami, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1986).
20.  Muhammad Hashim Kamali, Prinsip dan Teori-teori  Hukum Islam: Usul al-Fiqh, (terj.), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996).
21.  M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993).
22.  Wael B. Hallaq, Sejarah Teori Hukum Islam: Pengantar Untuk Usul Fiqh Madzhab Sunni (terj.), (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001).
23.  Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, jilid. 1-2, (Jakarta: Logos Pustaka Ilmu, 2000).
24.  Al Khudhari Bik, Muhammad, Ushul Fiqih (terj: Faiz Muttaqien), Jakarta; Pustaka Amami, 2007
25.  Effendi, Satria, Ushul Fiqih, Jakarta; Kencana, 2005
26.  Harun, Nasrun, Ushul Fiqih 1-2, Ciputat; PT Logos Wacana Ilmu,1997
27.  Syafe’I, Rachmat, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung; Pustaka Setia, 2010
28.  Sya’ban Muhammad Isma’il, Ushul al-Fiqh Tarikhuhu wa Rijaluhu, Cet. II, ( Makkah: Dar as-Salam, 1998)
VII. Norma Penilaian
a.     Penentuan Komponen dan Bobot Penilaian
NO
KOMPONEN
BOBOT

PERUBAHAN
1

PRESENSI KEHADIRAN

10%

2

TUGAS

10%

3

PARTISIPASI DI KELAS

 15%

4

UJIAN TENGAH SEMESTER

25%

5

UJIAN AKHIR SEMESTER 

40%


TOTAL

    100%


  
b.    Sistem Penilaian
Sistem perhitungan Nilai dapat menggunakan :
PAP  [Penilaian Acuan Patokan] adalah  penilaian dengan menggunakan standar nilai fakultas/jurusan bersifat absolut atau mutlak
Catatan :
1.        Komponen Penilaian, bobot dan prosedur penilai ini sebagai tawaran kepada mahasiswa. Penentuan komponen Penilaian, bobot dan prosedur penilaian merupakan kesepakan dengan mahasiswa kecuali UTS dan UAS.
2.        Kesepakatan tentang kehadiran, cara berpakaian, ujian, dll dengan mahasiswa.
3.        Pengisian Tanggal pertemuan disesuaikan dengan Kaldik.
 
VII.      Strategi Pembelajaran
Kegiatan perkuliahan, lebih banyak didasarkan pada collaborative learning, meskipun demikian individual learning tetap akan digunakan sesuai dengan tujuan dan materi yang dipelajari. Untuk itu, “alternatif strategi” perkuliahan yang digunakan di antaranya sebagai berikut : [1] Interactive lecturing, [2] Active Debate, [3] Student-Created Case Studies, [4] Small Group Discusion,  [5] SQ3R dilanjutkan dengan Active Debate, [6] Point-Counterpoint, [7] Studi kritis, [8] SQ3R digabungkan Rolling Cognitive, [9] Strategi Belajar “Memilah dan Memilih Kartu” [Card sort], dan [10] strategi lain, disesuaikan materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.
Strategi pembelajaran ini, dapat berubah sesuai dengan perkembangan materi dan metode serta kesepakatan dengan mahasiswa.
Disahkan
Diperiksa
Disiapkan
Tanggal:
Tanggal:
Tanggal:                  2019
UPM,




Anwar Ma’rufi, SHI, M. Ud.
NIDN. 2128118502
Ketua Prodi MPI





Muhlil Musolin, SHI., MSI.
NIDN. 2111028001
Dosen Pengampu
Mata Kuliah,




Muhlil Musolin, SHI., MSI.
NIDN. 2111028001




                                                                                                 








0 komentar: