LOKER OTOMOTIF

Friday, January 20, 2017

Mari Kita Galakkan "Budaya Membaca"

Para bapak, ibu, sodare-sodare, ikhwan-ikhwat semuanye, mari kita galakkan dan kampanyekan "budaya membaca" agar akal-pikiran dan tindakan kita menjadi sehat-wal afiat.

Sering kali saya berpikir, kenapa ya orang-orang di Indonesia itu kok gampang sekali dimobilisasi untuk demo ini-itu, kampanye ini-itu, konser ini-itu, tetapi susah sekali kalau diajak untuk membaca karya-karya atau tulisan-tulisan berkualitas atau sekedar pergi sebentar ke perpustakaan atau toko buku. Mereka semangat '45 kalau diajak demo atau arak-arakan tetapi semangat '00 kalau diajak membaca.


Disini, kadang saya merasa sedih. Bukankah ayat pertama dalam Al-Qur'an itu adalah perintah untuk membaca (iqra') tetapi "reading habit" (kebiasaan membaca) umat Islam ini kok rendah sekali ya (apalagi "writing habit" mereka)? Al-Qur'an menegaskan tentang pentingnya membaca karena dari sinilah umat manusia bisa menciptakan dan mengembangkan peradaban agung.

Menurut sejumlah riset, tingkat "illiteracy" masyarakat Indonesia memang sangat tinggi. Artinya: budaya membaca masyarakat kita rendah. Rendahnya "tradisi literacy" dan minimnya "budaya baca" ini akan berpengaruh pada pemikiran dan perilaku seseorang dan masyarakat. Menurut sejumlah ahli seperti John Miller, President Central Connecticut State University, masyarakat yang tidak mempraktekan atau membudayakan "tradisi membaca" cenderung akan berpikiran kotor dan berburuk sangka, bertindak buruk, brutal dan kasar, serta represif dan arogan terhadap orang lain.

Jadi, yuk kita biasakan membaca tulisan-tulisan yang baik, sehat, dan berkualitas, supaya pemikiran dan tindakan kita juga menjadi baik, sehat dan berkualitas. Masak kita kalah sama "tetangga dan sodara" kita seperti di foto ini he he. Malu kan? (dibawahnya ada foto Monyet lagi membaca)
Prof. DR. Sumanto Al Qurtuby

0 komentar: