Lanjutan Arab Tak Berarti Habib (7)
Dalam konteks modern, keturunan Ali bin Abi Thalib, baik dari jalur Fatimah binti Nabi Muhammad maupun dari jalur Fatimah binti Huzam al-Kullabiyyah (populer dengan sebutan Umm al-Banin dari Suku Bani Kilab) tersebar di berbagai negara. Sejumah sarjana berpendapat, jika keturunan Ali dan Fatimah binti Nabi Muhammad disebut "sadah" (sayyidat untuk permpuan) atau "asyraf" (syarifat untuk perempuan), maka keturunan Ali dan Fatimah binti Huzam disebut "alawi". Istilah alawi" juga dipakai untuk menyebut "pengikut Ali bin Abi Talib." Perlu penelitian dan kajian lebih lanjut dan serius tentang istilah dan kaum"alawi" ini mengingat ada sejumlah perselisihan pendapat.
Hati-hati, tidak
semua nama kelompok Muslim dewasa ini yang menggunakan nama "alawi itu
adalah "alawi" (keturunan Ali-Fatimah binti Huzam). Ada beberapa
kelompok Islam dan "rezim Muslim" (baik yang berafiliasi politik,
tasawuf atau sufisme, atau sekte keislaman tertentu) yang menggunakan
nama "alawi" (atau "alevi" / "alavi", tergantung dialek bahasa mana yang
dipakai).
Misalnya sekte Syiah Alawi di Suriah (dan Libanon)
yang juga disebut Nusairiyah (karena sekte ini didirikan oleh Ibnu
Nusair pada abad ke-9 M) atau Arab Alawi. Kemudian Alawi Bohra (nama
sekte Islam di India dan Pakistan), Alevi di Turki (kelompok Sufi),
Sadah Ba 'Alawi di Yaman (kelompok sayyid keturunan Imam Ahmad bin Isa
al-Muhajir), Sulalatu Alawiyin atau Dinati Alawi di Maroko, dlsb.
Penting untuk diketahui, tidak semua keturunan Ali ini kelak menjadi
pengikut sekte agama Islam Syiah, meskipun istilah "Syiah" itu sendiri
awalnya merupakan sebutan untuk kelompok atau partai pendukung Ali bin
Abi Thalib (karena itu dulu kelompok ini juga disebut "Syiatu Ali" atau
pendukung / pengikut Ali). Banyak dari keturunan Ali ini yang menjadi
pengikut Sunni dan aliran Islam lain. Syiah dalam pengertian "sekte
agama" atau "aliran teologi" baru muncul belakangan setelah terjadi
proses "radikalisasi teologi-keagamaan" dalam internal para pendukung
Ali ini. Dengan kata lain, tidak semua keturunan Ali itu menjadi
pengikut sekte Islam Syiah, meskipun awalnya mereka itu adalah Syiah
(baca, "kubu Ali). Kok "mbulet" sekali ya? He he
Seperti saya
jelaskan sebelumnya, Syiah awalnya merupakan sebuah "kelompok politik"
(berpusat di Kufah, Irak) yang membela "kubu Ali" yang berseberangan
dengan "kubu Muawiyah" (dulu berpusat di Damaskus, Suriah). Menarik
untuk diketahui, di Suriah saat ini, sejak revolusi Hafiz al-Assad tahun
1970, negara ini dipimpin oleh kaum Alawi (bukan "sadah") dari keluarga
"al-Assad" (sejak tahun 2000 dipimpin oleh Bashar al-Assad, putra Hafiz
al-Assad).
Meskipun sejumlah kelompok Syiah (baca: "pendukung /
pengikut Ali) sukses di dunia politik-pemerintahan, tetapi tidak semua
keturunan Ali sukses di jalur ini, kecuali di sejumah negara seperti
Yordania dan Maroko. Banyak pula dari keturunan Ali yang memilih menjadi
kaum intelektual dan agamawan atau menekuni Sufisme. Yaman, Iran, Irak,
Libanon, adalah contoh dari negara-negara yang cukup banyak populasi
Syiah.
Khusus di kawasan Arab Teluk (Saudi, Qatar, Bahrain, Uni
Emirat Arab, Kuwait, Oman), kaum "sadah" sama sekali tidak dominan
secara politik-ekonomi dan sangat minor perannya di dunia
politik-ekonomi. Para penguasa politik-pemerintahan di kawasan Arab
Teluk adalah suku-suku Arab diluar klan Bani Hasyim. Di Saudi sendiri,
"rezim sadah" tumbang pasca rontoknya Syarif Husain pada awal 1920-an.
Seluruh keluarga Syarif Husain kemudian mengungsi ke Yordania (dulu
Transjordan).
Di Saudi, sejumlah tokoh dari golongan "sadah"
memilih menekuni dunia pendidikan dan keagamaan. Ada beberapa yang cukup
populer seperti Sayyid Alawi dan putranya Sayyid Muhammad (mereka sudah
wafat, kini diteruskan oleh Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi
al-Hassani) di Makah (mereka semua pengikut aliran Sunni mazhab Maliki)
dan Sayyid Hasyim bin Muhammad bin Nasr al-Salman (beliau tokoh
intelektual dan ulama Syiah yang sangat dihormati di daerah Saudi
timur). Karena ada ikatan historis-kultural Sunni-Syiah ini, maka
hubungan di akar rumput kelompok Sunni-Syiah di Saudi ini sangat baik.
Hanya sekelumit kelompok ekstrim saja yang hobi memusuhi Syiah di
kawasan Arab ini (bersambung ke Arab Tak Berarti Habib (9) ).
0 komentar:
Post a Comment