Saya kadang mesam-mesem sendiri membaca berbagai komen ledekan atau
bahkan umpatan terhadap orang-orang yang berseberangan dengan
menggunakan nama-nama binatang. Setidaknya ada tiga hewan populer dan
menjadi "selebritis papan atas" di Indonesia karena sering disebut-sebut
untuk mengumpat orang lain yang "dibenci". Ketiga hewan yang menempati
"top three" itu adalah anjing, babi, dan onta. Anda punya referensi
nama-nama hewan lain?
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan,
babi dan anjing biasanya digunakan untuk mengumpat non-Muslim (khususnya
umat Kristen), sementara onta dipakai untuk meledek dan mengumpat
sekelompok umat Islam Indonesia yang biasanya "berdandan ala Arab" (atau
sebut saja "Arab KW") yang suka berperilaku aneh-aneh he he. Tidak
jelas siapa yang memulai. Tidak jelas juga kapan akan berakhir.
Sepertinya sih masih akan bersambung seperti sinetron atau telenovela he
he.
Saya tidak tahu persis asal-usulnya kenapa onta (Bahasa
Arab: jamal) yang dipakai untuk meledek dan mengumpat. Padahal onta itu
hewan yang sangat disayangi di Arab dan Timur Tengah karena sangat
multi-fungsi. Si onta ini juga bukan hanya ada di kawasan Jazirah Arab
atau Arab Teluk saja tetapi juga di berbagai daerah lain seperti
Somalia, Ethiopia dan berbagai kawasan Afrika lain. Onta juga ada di
Asia Tengah dan Asia Selatan, Cina, dan Mongolia. Populasi onta juga
ditemukan di Australia dan Amerika Serikat (kalau ini "onta bule" kali
he he).
Konon ada sekitar 1 juta "onta liar" di Australia yang
dulu didatangkan oleh kolonial Inggris dari India dan Afganistan pada
abad ke-19 sebagai alat transportasi. Setelah teknologi kereta api dan
mobil ditemukan, "komunitas" onta ini kemudian di lepas dan menjadi
satwa liar. Amerika, pada abad ke-19 juga pernah mengembangbiakkan onta
di daerah Arizona, New Mexico, Colorado, dan Utah sebagai alat
transportasi tentara waktu itu.
Perlu diketahui bagi Anda yang
tidak paham dengan dunia perontaan, ada dua jenis onta di planet ini,
yaitu (1) onta berpunuk satu (disebut "dromedari") yang mendiami kawasan
Timur Tengah dan Afrika dan (2) onta berpunuk dua (jenis bactria) yang
ada di Asia Tengah, China, dan Mongolia. Dari dua jenis onta ini, jenis
onta dromedari yang paling banyak. Populasi onta jenis dromidari ini
paling banyak di Somalia, Etiopia, Djibouti, dan Eritrea, bukan "Arab
Teluk". Ada penduduk yang memelihara onta tapi ada pula yang tidak.
Kedua jenis onta ini sama-sama bermanfaat bagi penduduk lokal. Bagi
masyarakat di Afrika dan Arab di Timur tengah khususnya, onta ini
dipandang sebagai hewan yang paling banyak membawa berkah karena
semuanya bisa dipakai: dadingnya, kulitnya, bulunya, susunya, sampai air
kencingnya (bisa untuk obat kata murid-muridku). Onta bisa dipakai
untuk alat transportasi yang tahan banting. Onta juga bisa digunakan
untuk berlindung dari terik matahari dan gempuran badai pasir. Onta
disukai juga karena sangat ekonomis dan efisien tidak boros kayak kuda
nil.
Karena itu onta itu dianggap sebagai hewan yang sangat
berharga sekali. Murid-muridku bilang, di sejumlah pedesaan di Arab,
onta adalah simbol kekayaan dan kelas sosial: semakin banyak onta,
semakin menunjukkan kekayaan seseorang dan prestise. Sangking
berharganya si onta ini sampai-sampai ada beberapa masyarakat suku
(seperti Suku Gabra di Kenya) yang mengharamkan menjual onta karena
diyakini bisa mendatangkan malapetaka.
Karena onta adalah hewan
yang sangat "sangat prestisius" dan berharga sekali, maka orang-orang
"Arab ori" disini tidak marah dan mesam-mesem saja kalau dibilang "Lu
kayak onta" (anta kal jamal). Nah, mereka baru marah kalau dibilang: "Lu
kayak keledai" (anta kal himar) karena keledai dianggap sebagai simbol
binatang dungu dan tak berguna he he.
0 komentar:
Post a Comment