Topik "kuliah virtual" kali ini cukup rumit dan perlu konsentrasi
ekstra untuk mencernanya. Sebelum saya jelaskan tentang topik ini, perlu
Anda pahami dulu konsep dan istilah Arab dan Yahudi ini supaya tidak
simpang siur dan salah paham yang kemudian berpotensi mengantarkan pada
"paham yang salah" he he.
Arab adalah sebuah "entitas etnik".
Konon, etnik Arab ini terbesar kedua di dunia (sekitar 450 juta) setelah
etnik Han di Tiongkok. Mereka tidak hanya tinggal di kawasan Afrika dan
Timur Tengah saja tetapi juga di berbagai belahan dunia ("Arab
Diaspora"), termasuk Amerika, Eropa, dan Asia.
Sebagai sebuah
etnik, Arab terbagi menjadi ribuan suku, sub-suku, dan klan. Mereka juga
tinggal di berbagai negara, tidak hanya di 22 negara yang tergabung di
Liga Arab saja tetapi juga di negara-negara lain di "bumi yang tidak
datar" ini, termasuk di Indonesia. Perlu diketahui, tidak semua orang
Arab yang tinggal di kawasan "Arab diaspora" diluar Timur Tengah itu
bisa berbahasa Arab (membaca, menulis, dan "bercakap") karena sudah
ratusan tahun tinggal di daerah baru dan beradaptasi dengan bahasa dan
budaya masyarakat setempat.
Sebagai sebuah etnik pula, masyarakat
Arab tidak melulu beragama Islam. Banyak pula dari mereka yang beragama
Kristen (berbagai denominasi: Koptik, Maronite, Assyria, Melkite,
Ortodoks Yunani, Katolik Roma, Protestan, dlsb), Yahudi, atau bahkan
tidak beragama. Dewasa ini komunitas "Arab ateis" berkembang cukup
pesat. Bagi yang tertarik tentang masalah ini, silakan baca karya Brian
Whitaker, "Arabs Without God" (Arab Tanpa Tuhan). Bisa juga saya
jelaskan lain waktu (kalau tidak lupa he he). Ateisme bukan hal baru di
Timur Tengah, sejak zaman Abad Pertengahan Islam, para sarjana sudah
memperdebatan ateisme ini (silakan baca karya Fatemeh Azinfar, "Atheism
in the Medieval Islamic and European World").
Adapun istilah
"Yahudi" (al-Yahud) mengacu pada pengertian "etnik" dan juga "agama"
(Yudaisme). Sebagai sebuah etnik (atau suku), masyarakat Yahudi tidak
semua beragama Yahudi. Sebagaimana Arab, masyarakat (etnik) Yahudi juga
ada yang beragama Kristen, Islam, atau bahkan mengikuti ateisme dan
agnotisisme. Tergantung masing-masing individu. Jika komunitas "Arab
Yahudi" membaca Kitab Taurat/Talmud berbahasa Arab, maka komunitas
Yahudi Muslim membaca Al-Qur'an berbahasa Ibrani.
Komunitas
Yahudi Muslim kontemporer ini (sebagian menamakan diri "Jews for Allah")
cukup intensif dalam menyebarkan Islam di kalangan etnik Yahudi karena
merasa Islam dan Yahudi memiliki akar sejarah, tradisi, budaya, dan
spiritualitas yang sama. Dari aspek sejarah, komunitas Yahudi Muslim ini
sebetulnya bukanlah hal baru. Sejarah suku-suku Yahudi yang memeluk
Islam ini sudah sangat klasik, seklasik Islam itu sendiri.
Sebagaimana populasi Arab, populasi Yahudi juga tersebar di berbagai
negara dan kawasan (Yahudi Diaspora): Amerika, Kanada, Eropa, Australia,
Timur Tengah, dlsb, tidak melulu di negara Israel kontemporer". Mereka
juga banyak yang tinggal di "kawasan Arab".
Nah, istilah "Arab
Yahudi" (al-Arab al-Yahud) yang dimaksud dalam judul ini adalah
orang-orang Arab yang memeluk agama Yahudi (Yudaisme). Ada cukup banyak
figur populer "Arab Yahudi" ini seperti Ella Shohat, Sasson Somekh,
David Shasha, Ilan Halevi, Andre Azoulay, dsb. Yang terakhir ini adalah
penasehat Raja Maroko.
Adapun istilah "Yahudi Arab" disini
mengacu pada pengertian "orang-orang Yahudi yang tinggal di kawasan
Arab/Timur Tengah". Mereka belum tentu beragama Yahudi.
Terakhir, istilah "suku-suku Yahudi" di Jazirah Arab mengacu pada
pengertian "komunitas atau suku-suku Yahudi" yang mendiami kawasan
Jazirah Arab (Arab Saudi dan Yaman) yang sudah ada jauh sebelum Islam
lahir di abad ke-7 M. Suku-suku Yahudi ini bermacam-macam seperti bani
Haris, Bani Najjar, Bani Aus, Bani Ghiffar, Bani Qunaiqa, Bani Kinanah,
Bani Jusham, Bani Tsa'labah, Bani Quraizha, dlsb.
Beberapa suku
Yahudi ini kelak ada yang memusuhi Nabi Muhammad tetapi ada pula yang
membela mati-matian Nabi Muhammad di Madinah dan sekitarnya. Salah satu
tokoh Yahudi yang populer membela Nabi Muhammad adalah Rabbi Mukhairiq,
seorang "ulama" dan pemimpin Yahudi kaya raya dari Suku Tsa'labah yang
sangat dihormati dan disegani. Ia ikut berperang bersama Nabi Muhammad
di Perang Uhud dan wafat sebagai martir. Sebelum wafat, ia berpesan /
berwasiat untuk mendonasikan semua harta kekayaannya kepada Nabi
Muhammad. Harta dari Rabbi Mukhairiq ini kemudian dijadikan sebagai
harta wakaf untuk memperjuangkan Islam. Karena itulah tidak heran jika
Nabi Muhammad sangat menghormati Rabbi Mukhairiq ini (bersambung keYahudi di Arabia dan Timur Tengah (2)).
0 komentar:
Post a Comment